Evolusi matematika dapat dipandang
sebagai sederetan abstraksi yang selalu bertambah banyak, atau perkataan
lainnya perluasan pokok masalah. Abstraksi mula-mula, yang juga berlaku pada
banyak binatang, adalah tentang bilangan: pernyataan bahwa dua apel dan dua
jeruk (sebagai contoh) memiliki jumlah yang sama. Selain mengetahui cara mencacah
objek-objek fisika, manusia prasejarah juga mengenali cara mencacah
besaran abstrak, seperti waktu, hari, musim, tahun. Aritmetika dasar
(penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) mengikuti secara alami.
Langkah selanjutnya memerlukan penulisan atau sistem lain untuk mencatatkan bilangan, semisal tali atau dawai bersimpul yang disebut quipu dipakai oleh bangsa Inca untuk menyimpan data numerik. Sistem bilangan ada banyak dan bermacam-macam, bilangan tertulis yang pertama diketahui ada di dalam naskah warisan Mesir Kuno di Kerajaan Tengah Mesir, Lembaran Matematika Rhind Sistem bilangan Maya.
Langkah selanjutnya memerlukan penulisan atau sistem lain untuk mencatatkan bilangan, semisal tali atau dawai bersimpul yang disebut quipu dipakai oleh bangsa Inca untuk menyimpan data numerik. Sistem bilangan ada banyak dan bermacam-macam, bilangan tertulis yang pertama diketahui ada di dalam naskah warisan Mesir Kuno di Kerajaan Tengah Mesir, Lembaran Matematika Rhind Sistem bilangan Maya.
Penggunaan terkuno matematika adalah di
dalam perdagangan, pengukuran tanah, pelukisan, dan pola-pola penenunan dan
pencatatan waktu dan tidak pernah berkembang luas hingga tahun 3000 SM ke muka
ketika orang Babilonia dan
Mesir Kuno mulai menggunakan aritmetika, aljabar, dangeometri untuk
penghitungan pajak dan urusan keuangan lainnya, bangunan dan konstruksi, danastronomi. Pengkajian matematika yang sistematis di dalam
kebenarannya sendiri dimulai pada zaman Yunani Kuno antara tahun 600 dan 300
SM.
Perkembangan Matematika dari zaman kuno
hingga zaman pertengahan tidak ada perkembangan yang berarti dan mengalami
kemandekan. Dimulai abad ke-16 atau masa Renaissance. Kemudian Matematika itu
sendiri ternyata sudah dikenal sejak tahun 300
SM. Matematika adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para
matematikawan mencari berbagai pola, merumuskan konjektur baru, dan membangun
kebenaran melalui metode deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi
yang bersesuaian.
Matematika sejak saat itu segera
berkembang luas, dan terdapat interaksi bermanfaat antara matematika dan sains,
menguntungkan kedua belah pihak. Penemuan-penemuan matematika dibuat sepanjang
sejarah dan berlanjut hingga kini. Menurut Mikhail B. Sevryuk, pada Januari 2006
terbitan Bulletin of the American Mathematical Society, "Banyaknya makalah dan
buku yang dilibatkan di dalam basis data
Mathematical Reviews sejak 1940 (tahun pertama beroperasinya MR) kini melebihi
1,9 juta, dan melebihi 75 ribu artikel ditambahkan ke dalam basis data
itu tiap tahun. Sebagian besar karya di samudera ini berisi teorema matematika
baru beserta bukti-buktinya.
Melalui penggunaan penalaran logika dan
abstraksi, matematika berkembang dari pencacahan, perhitungan, pengukuran, dan
pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda-benda fisika.
Matematika praktis telah menjadi kegiatan manusia sejak adanya rekaman
tertulis. Argumentasi kaku pertama muncul di dalam Matematika Yunani, terutama
di dalam karya Euklides, Elemen. Matematika selalu berkembang, misalnya di Cina
pada tahun 300 SM, di India pada tahun 100 M,
dan di Arab pada tahun 800 M, hingga zaman Renaisans, ketika temuan baru
matematika berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru yang mengarah pada
peningkatan yang cepat di dalam laju penemuan matematika yang berlanjut hingga
kini.
Kini, matematika digunakan di seluruh
dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu alam, teknik,
kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Matematika
terapan, cabang matematika yang melingkupi penerapan pengetahuan matematika ke
bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuan matematika
baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin-disiplin ilmu yang
sepenuhnya baru, seperti statistika dan teori permainan. Para matematikawan
juga bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk perkembangan
matematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan di dalam pikiran, meskipun
penerapan praktis yang menjadi latar munculnya matematika murni ternyata
seringkali ditemukan kemudian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar