A. Pengertian
Tari Bharata Natyam
Tarian
Bharata Natyam merupakan salah satu gaya tarian klasik India. Tarian
klasik Bharata Natyam merupakan salah satu tarian yang penuh dengan tradisi,
yang mana untuk menguasainya perlu mengambil masa bertahun-tahun karena
terdapat berbagai gerakan tangan, kaki dan mata yang harus dipelajari demi
untuk mempersembahkan tarian warisan lama yang dihormati ini secara lengkap,
penuh dengan kegemilangan.
B. Keunikan Tari Bharata Natyam
Salah satu tarian klasik
(tradisional) India yang tertua adalah Bharatha Natyam. Tarian ini memiliki
tiga komponen, yaitu : gerakan, mimik dan music. Bukti bahwa tarian ini adalah
yang tertua adalah terdapat dari ditemukanya patung-patung relief yang
menggambarkan terian tersebut pada candi Nataraja di Madras yang didirikan pada
abad ke empat belas. Tarian ini juga dimuat dalam kitab Natyashastra, sebuah
kitab kuno yang menceritakan berbagai bentuk pertunujukan di India masa lampau.
Di kemudian haentuk tarian tertua di India berdasarkan bukti-bukti arkeologi,
seperi risalah tari India klasik, Natya Shastra, menyebutnya sebagai
Odr-Magadhi. Diyakini bahwa tarian ini adalah yang paling agung, murni, lembut,
dan sempurna. Inti dapat menguasai tarian ini, diperlukan latihan yang keras.
C. Asal dan Sejarah Tari Bharata Natyam
Tarian Bharata Natyam berasal dari
wilayah Tamil Naidu di bagian Selatan India dan dikenali sebagai tarian
kebangsaan India. Ini adalah bentuk tarian abad ke-20 rekonstruksi Cathir, seni
penari-penari di candi. Cathir pula, merupakan turunan dari bentuk-bentuk
tarian zaman dahulu. Tarian ini merupakan gaya tarian klasik India yang paling
banyak diamalkan di Selatan India. Bharata Natyam sebagai bentuk tari dan musik
Carnatic menetapkannya dalam Bhakti. Bharata Natyam dikatakan merupakan
perwujudan musik dalam bentuk visual, upacara, dan sesuatu tindakan ketaatan.
Semasa zaman pertengahan, raja-raja
setempat sering mengundang penari-penari di candi yaitu devadasi untuk menari
di istana, peristiwa ini melahirkan penari-penari kategori baru yaitu
rajanarthakis. Seorang devadasi harus memenuhi jiwa sendiri semasa menari dan
berserah kepada Tuhan, tetapi rajanarthaki menari untuk tujuan hiburan
semata-mata. Walaupun sebagian besar penari Bharata Natyam pada masa itu adalah
menari untuk tujuan hiburan, namum begitu tarian gaya Natya Shastra adalah
tarian suci dalam upacara Hindu untuk meninggikan rohani para penonton. Bharata
Natyam adalah tarian yang dipersembahkan secara solo dengan dua aspek, pertama
ialah lasya yaitu wanita yang lemah lembut, dan kedua ialah tandava yaitu aspek
maskulin, yang sama konsep dengan Yin dan Yang di budaya Cina. Kejatuhan
kerajaan Hindu di selatan menandakan kehilangan tarian gaya Natya Shastra.
Tarian yang suci ini telah hilang ditelan zaman. E. Krishna Iyer adalah salah
satu orang yang menaikkan status sosial Bharata Natyam dan mempopularkannya.
Rukmini Devi Arundale pula menarik perhatian Barat pada Bharata Natyam.
D. Keanekaragaman Gerak Tari Bharata Natyam
Bharata Natyam dari campuran
abstrak dan emosi yang berasal dari campuran dua unsur utama yaitu nritta
(tarian tulen tanpa makna perasaan) & nritya (tarian yang mempunyai
perasaan). Bharata Natyam berasal dari perbedaan yang banyak antara unsur-unsur
yang digunakan. Nritta merangkumi adavus, yang merupakan tarian asas Bharata
Natyam. Setiap adavu mempunyai 3 elemen penting yaitu posisi berdiri asas
(sthanaka), gerakan kaki (chari) dan pergerakan tangan yang dihias
(nritta-hasta).
E. Iringan Musik Tari Bharata Natyam
Musik iringan untuk Bharata Natyam
ialah musik Carnatic gaya India Selatan. Biasanya kumpulan pemain musik
Carnatic menggunakan instrumen yaitu mridangam (drum), nagaswaram (paip panjang
berbentuk tanduk yang dibuat daripada kayu hitam), suling, biola dan veena
(alat musik dengan tali yang dimainkan dengan menyentuh tali-tali dengan
penggesek yang berkait dengan Saraswati, dewi Hindu. Bahasa Tamil, Telugu,
Kannada dan Sanskrit biasanya digunakan dalam Bharata Natyam. Lagu-lagu yang
dinyanyikan berbahasa Sansekerta, Tamil, atau Kannada.
F. Kostum Penari Bharata Natyam
Dari teks zaman dahulu, kita dapat
melihat bahwa pakaian asli tidak menutupi sebagian besar badan penari Bharata
Natyam. Pada zaman pertengahan, amalan dan kepercayaan tok-tok alim menyebabkan
devadasis memakai pakaian sari yang khusus dan berat yang sangat membatasi
gerakan penari. Ada beberapa jenis pakaian Bharata Natyam, ada yang tidak
membatasi gerakan penari, manakala yang lain sebaliknya. Pakaian zaman sekarang
sangat simbolik, kerana tujuannya adalah untuk mengeluarkan aura penari pada
zaman kebendaan ini.
Dari segi kostum, mereka
menciptakan kostum yang dapat membuat para penari terlihat sangat cantik dan
anggun, yang terdiri dari ‘Paijama’ atau ‘dhoti’ serta jaket dari ‘Kanchipuram
sutra’ dan ‘sutra Banaras’. Para perempuan juga memakai ‘choli’ atau korset
yang ketat dengan warna sama.
Brapa kali bharata muni menyebutkan grakan tangan
BalasHapus